Pengantar ke dalam Teologi Reformed

Type
Book
Authors
Susabda ( Yakub B. )
 
ISBN 10
9798131266 
Category
Oranye  [ Browse Items ]
Publisher
Pages
119 
Abstract
Apa itu sebenarnya Theologi Reformed? Apa yang menjadi keunikan dari Theologi Reformed? Mengapa kita perlu belajar, mengenal, mengetahui tentang Theologi Reformed?

Saat ini dunia kekristenan telah dilanda oleh banyaknya pengajaran. Gereja A menawarkan pengajaran tentang Tuhan yang mereka percaya, gereja B menawarkan pengajaran tentang Tuhan yang mereka percaya, gereja C pun tak kalah ketinggalan, dan seterusnya. Lalu kita harus memilih yang mana? Percaya yang mana?

Theologi Reformed merupakan “theologi Alkitab yang ditemukan kembali” oleh para reformator. Gerakan Reformasi ini mengajak kita untuk kembali melihat kepada Alkitab. Setiap orang memilih, menganalisa, dan menilai. Setiap orang bebas untuk belajar dan mengerti akan segala yang diwahyukan Allah. Namun seringkali kita lupa bahwa seluruh pilihan, penganalisaan, penilaian, pembelajaran, pengertian, dan lain-lain, harus kembali kepada dasar firman Tuhan. Alkitab – firman Allah – harus diperlakukan sebagai Subjek yang membaca hidup kita dan bukan sebaliknya. Pengertian tentang “Alkitab hanyalah sebagai objek” yang kita baca, menjadikan kita salah mengerti dan salah mengenal Tuhan kita.

Ketika gereja salah menafsirkan kebenaran Alkitab, jemaat dibawa kepada kemelesetan pengenalan kita akan Tuhan yang sesungguhnya.

Theologi Reformed tidak bergantung dan bersumber hanya pada theologi John Calvin, Bapak Gereja Reformed. Umat Reformed mengakui bahwa Chrysostom dan Agustinus telah memberikan dasar-dasar yang sangat penting dalam pengembangan pemikiran Theologi Reformed. Bahkan para reformator lainnya seperti Martin Luther dan Zwingli, mereka juga telah memberikan prinsip-prinsip yang sangat menentukan identitas Theologi Reformed.

Tidak ada satu tokoh pun yang pemikiran theologinya “Mutlak benar tidak ada salahnya”. Umat Reformed tidak mengakui akan kemutlakan seorang theolog. Kalaupun mereka menghormati John Calvin dan theolog-theolog besar lainnya, mereka tidak membiarkan diri mereka terjerat pada “pemikiran theologi seorang theolog saja”.

Gereja-gereja Reformed lebih menggantungkan diri mereka pada pengakuan iman gereja, yang dibuat sebagai hasil pergumulan, pertanggungjawaban gereja dalam menyaksikan identitas imannya. Mereka mengakui bahwa pengakuan iman gereja adalah manifestasi yang lebih jelas tentang Theologi Reformed yang sesungguhnya.

Berbicara tentang Theologi Reformed, mau tidak mau harus berorientasi pada pergumulan-pergumulan sekitar pengakuan iman gereja-gereja Reformed, seperti Belgic Confession, Heidelberg Catechism, The Second Helvetic Confession, The Canons of Dort, The Westminister Confession. Melalui pengakuan-pengakuan iman gereja Reformed inilah, tersirat keunikan identitas iman dan Theologi Reformed. 
Number of Copies

REVIEWS (0) -

No reviews posted yet.

WRITE A REVIEW

Please login to write a review.